Jumat, 19 Desember 2014

Sabtu, 01 November 2014

Kasus KUR Bank Jatim Kab. Jombang




http://www.tempo.co/read/news/2014/10/29/058618006/Dana-Kredit-Rakyat-Diduga-Masuk-Kantong-Politikus
TEMPO.COJombang - Dana kredit usaha rakyat (KUR) yang disalurkan melalui Bank Jatim cabang Jombang disinyalir mengalir ke kantong politikus, pengusaha, dan pengurus Asosiasi Petani Tebu Rakyat. "Digunakan untuk kepentingan bisnis dan politik," kata Ketua Forum Rembug Masyarakat Jombang (FRMJ) Joko Fattah Rachim, Rabu, 29 Oktober 2014.

Dana KUR yang disalurkan pada 2011-2012 tersebut dalam perjalanannya bermasalah dan macet. Salah satu lembaga penjamin kredit, PT Asosiasi Kredit Indonesia (Askrindo), tidak mau menjamin klaim dari Bank Jatim karena diduga ada permainan antara manajemen bank dan sejumlah pihak yang menyebabkan kredit menjadi macet dan berpeluang diklaimkan. 

FRMJ melaporkan dugaan tindak pidana pencucian uang dalam kasus KUR tersebut ke Kepolisian Resor Jombang tahun 2012 dan dilimpahkan ke Polda Jawa Timur dua tahun kemudian. Namun, hingga kini, belum ada perkembangan penyelidikan. (Baca lainnya: SBY: PNPM Mandiri dan KUR Angkat Ekonomi Rakyat)

Menurut Fatah, dana yang ditilap itu digunakan untuk beragam bisnis, dari membeli alat-alat berat hingga untuk modal koperasi simpan pinjam. "Ada juga yang digunakan untuk modal pencalegan," katanya.

Politikus, pengusaha, dan pengurus APTR berperan sebagai makelar pelobi bank agar meloloskan pengajuan kredit masyarakat. "Padahal banyak syarat administrasi yang direkayasa. Jaminannya juga tidak layak," ujarnya. 

Ia mencontohkan, luas lahan tebu milik penerima KUR digelembungkan dari 5 hektare menjadi puluhan hektare. Tujuannya, agar dana KUR yang besarnya Rp 300-500 juta per orang segera cair. Namun, setelah cair, para makelar berebut meminta bagian. "Ada yang cair Rp 500 juta, tapi penerima kredit tinggal dapat Rp 40 juta. Sisanya diminta makelar," tutur Fattah. (Baca juga: April, Realisasi KUR BRI Capai Rp 96,5 Triliun)Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Jombang, Andik Basuki Rahmat, membantah ikut menyalahgunakan dana KUR. Ia tak menampik salah satu penerima dana KUR adalah istrinya sebesar Rp 300 juta. "Atas nama istri saya," katanya. 

Ketua APTR Pabrik Gula Djombang Baru Basyarudin juga membantah menikmati dana KUR. "Tidak sepeser pun dana KUR yang diterima petani masuk ke pengurus APTR," ujarnya. Menurut dia, petani tebu belum bisa mengangsur pengembalian kredit akibat anomali cuaca dan impor gula. "Sehingga penghasilan petani turun dan gula lokal tidak laku," tuturnya. (Baca: Jatah Kredit Usaha Rakyat Naik Rp 6 Triliun)ISHOMUDDIN


Kamis, 24 Juli 2014

ALIANSI BERSAMA KABUPATEN JOMBANG









ALIANSI PENEGAKAN HUKUM DAN KEADILAN KAB. JOMBANG

ALIANSI LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT KAB.JOMBANG
Audensi bersama Kejaksaan Negeri kab.jombang 24 Juli 2014 tentang kasus galian c Kab. Jombang



Rabu, 05 Maret 2014

Klarifikasi laporan kasus korupsi di Kejaksaan Negeri Jombang


Bersama Kepala  Kejaksaan Negeri Jombang ( Bpk. Ade ) dan Kepala Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Jombang (Bpk. Andri )


Minggu, 02 Maret 2014

Kabar media FRMJ


Laporan FRMJ

Surat balasan Laporan FRMJ dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Tahun 2012 dan 2013 tentang Kredit Uasaha Rakyat (KUR) Bank Jatim Kabupaten Jombang.




  • No              : 127/frmj/JBG/21/X/2013
Sifat            : Penting
Perihal        : Laporan adanya penghentian penyidikan oleh Kejaksaan Negeri
      Kabupaten Jombang Tahun 2006 tentang Tindak Pidana Korupsi
      Progam Ajudikasi di Ds. Sumber Agung Kecamatan Peterongan
      Kabupaten Jombang
Kepada,
Yth             : Jaksa Agung Muda Pengawas, Kejaksaan Agung Republik Indonesia   
  •  Nomor         : 151/frmj/TC/JBG/11/II/2014
Lamp           : 1 bendel
Hal              : Laporan dugaan penyimpangan pekerjaan proyek dana Rehab                                                                                                       Balai Desa,ADD,IRIGRASI,dan PokMas Tahun 2011 s/d 2013
                      Ds.Podoroto Kec. Kesamben Kab. Jombang
Kepada ,
Yth.            : Kepala Kejaksaan agung republik Indonesia 
  • Nomor         : 131/frmj/JBG/23/IX/2013
Lamp           : -
Hal              : Laporan dugaan penyimpangan dana Kredit Usaha Rakyat Bank      
                       Jatim Tahun 2010 sampai 2012
Kepada ,
Yth.            : Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Jombang
  • No              : 128/frmj/JBG/25/X/2013
Sifat            : Penting
Lamp          : 1 bendel
Perihal        : Laporan adanya indikasi penyimpangan Alokasi Dana Desa, Tanah Kas Desa, JasMas
                    ( Jaring Aspirasi masyarakat) Stimulan Khusus di Desa Plandi Kec/Kab. Jombang
Kepada,
Yth             : Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Jombang
  • No                   : 128/frmj/Tc/JBG/29/VII/2013
Sifat                 : Mendesak
Lamp              : 1 bendel
Perihal            : Laporan terkait dengan persoalan Pabrik Gula Djombang Baru Ds. Pulo                                                                                        lor  Kec/Kab. Jombang
Kepada,
Yth                   : Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jombang
  • Nomor : 121/Frmj/III-2013
Lamp  :  -
Hal      : Laporan tambahan data dugaan kasus penyimpangan
              Kredit Usaha Rakyat (KUR)
              Bank Jatim Cabang Jombang mulai Tahun 2009, dan
              klarifikasi surat KPK nomor : R.3252/40-43/08/2012

Kepada Yth;                    
Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)







Rabu, 26 Februari 2014

Demo bersama buruh menuntut kenaikan Upah Minimum Kerja (UMK) di kab.Jombang




MOTO FRMJ


LEMBAGA SWADAYA  MASYARAKAT
FORUM REMBUG MASYARAKAT JOMBANG





SIAP.........!!!!!!!!!
" PERANG TERHADAP KORUPTOR DI JOMBANG JAWA TIMUR "


Forum Rembug Masyarakat Jombang (FRMJ) adalah Lembaga Swadaya Masyarakat yang berada di kabupaen Jombang Jawa timur dan di dirikan sejak tahun 2010 dengan akta notaris Yuke Ariyanti no. 02 tanggal 17 bulan Maret Tahun 2010 bertempat di jalan Kapten Tendean No.125 Desa Pulo lor kecamatan Jombang Kabupaten Jombang.